Apa itu scrum? Kata scrum pasti sudah tidak asing di telinga para penggiat teknologi. Kata ini sering sekali disebutkan dan diterapkan dalam tim yang bergerak di bidang teknologi. Namun, sebenarnya ada pula pihak lain yang terlibat dalam scrum. Scrum tidak hanya melibatkan orang-orang dengan latar belakang teknologi, tapi juga orang-orang dari latar belakang lainnya.
Apa itu Scrum?
Sebenarnya apa itu scrum? Scrum adalah suatu kerangka kerja atau framework pengembangan atau rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip pendekatan agile. Kerangka kerja ini pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland. Kunci dari kerangka kerja scrum adalah kolaborasi tim. Kekuatan tim memegang peran penting pada berjalannya scrum. Mengapa kolaborasi tim menjadi kunci utama dari scrum? Karena scrum dijalankan secara bersama-sama oleh tim. Biasanya tim yang menjalankan kerangka kerja scrum berisi beberapa orang yang jumlahnya tidak terlalu besar. Orang-orang yang menjadi bagian dari kerangka kerja scrum tidak hanya berasal dari dunia teknologi. Biasanya anggota tim berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda. Orang-orang ini tergabung menjadi satu untuk menjalankan role atau perannya masing-masing.
Kerangka kerja scrum sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan besar. Bahkan sudah banyak perusahaan internasional yang menerapkan kerangka kerja ini sebagai standar kerja mereka. Penerapan kerangka kerja scrum oleh perusahaan-perusahaan besar tentu bukan tanpa alasan. Penerapan kerangka kerja scrum dirasa mampu menaikan omset perusahaan secara signifikan. Alasan dari kenaikan omset ini adalah cara kerja yang ada dalam kerangka kerja scrum. Cara kerja yang digunakan adalah cara kerja yang menghasilkan sesuatu yang produktif dan kreatif dan memiliki nilai yang setinggi mungkin. Hasil kerja yang diharapkan juga mencakup hasil kerja yang fleksibel dan mampu beradaptasi baik dengan perubahan.
Product owner, scrum master dan development/scrum team
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kerangka kerja scrum dilakukan bersama-sama secara tim. Dalam tim kerangka kerja scrum, terdapat tiga roles yang terlibat dalam kerangka kerja scrum. Role atau peran tersebut adalah:
Product owner, yang paling mengerti urusan bisnis perusahaan
Secara singkat, tugas product owner adalah menjalin komunikasi dengan stakeholder. Semua urusan yang berkaitan langsung dengan stakeholder akan dijalankan oleh product owner. Peran ini memegang kendali di bidang bisnis. Product owner adalah orang yang seharusnya paling memahami pekerjaan tim scrum dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Product owner juga berperan sebagai perantara antara stakeholder dan tim scrum.
Scrum master, bukan manajer atau pemberi tugas
Jika peran product owner memegang kendali hubungan ke luar dengan klien, maka scrum master memegang kendali dalam tim. Namun, scrum master bukan manajer proyek atau ketua tim scrum. Scrum master juga bukan seorang supervisor yang akan memberi dan mengawasi pelaksanaan kerangka kerja scrum. Scrum master lebih tepat didefinisikan sebagai fasilitator dalam tim. Scrum master tidak berperan sebagai pembagi tugas kepada anggota tim yang lain. Namun, scrum master akan berperan sebagai pihak yang memastikan keberlangsungan kerangka kerja scrum. Scrum master akan membantu tim memahami teori dan implementasi dari kerangka kerja scrum. Peran ini juga bertugas untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang berlangsung dalam tim sudah sesuai dengan kerja scrum yang seharusnya.
Development team, eksekusi rencana scrum
Implementasi kerangka kerja scrum yang lebih detail menjadi tugas para development atau scrum team. Biasanya ada berbagai pekerjaan dalam development team. Mulai UI.UX Designer hingga Software Tester. Development team inilah yang akan melakukan eksekusi.
NiagaHoster, perusahaan hosting terbaik juga menerapkan kerangka kerja scrum, lho! Kamu juga bisa mencoba menerapkan kerangka kerja ini di tempat kerja kamu, Sob!