Website adalah bagian tidak terpisahkan dari perkembangan internet, dan saat ini jumlahnya mencapai 1,9 miliar di seluruh dunia. Bahkan, jumlah tersebut akan terus bertambah karena jenis website juga terus berkembang.
Awalnya, website hanyalah untuk tujuan penggunaan pribadi. Namun, saat ini hampir semua perusahaan memilikinya. Sebut saja, Facebook, Apple, BBC News dan lainnya,
Lalu, bagaimana sejarah website hingga bisa seperti saat ini? Apa saja fungsi website dan manfaatnya yang paling membantu kehidupan baik sebagai pribadi maupun bisnis?
Tenang, Anda akan menemukan jawaban dari semua pertanyaan tersebut di artikel ini! Mulai dari pengertian website, sejarahnya, hingga cara membuatnya. Yuk disimak!
Apa Itu Website?
Website adalah kumpulan halaman yang berisi informasi tertentu dan dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun melalui internet.
Anda bisa mengakses website dengan menuliskan URL di alamat website di browser. Misalnya, ketika Anda mengetikkan URL https://www.kakandazyan.my.id/, maka Anda akan masuk ke website Kakanda Zyan.
Nah, agar pengunjung lebih mudah untuk mengakses informasi yang mereka cari, halaman-halaman tersebut dikelompokkan dalam menu yang bisa diakses dari halaman utama.
Sebagian besar website sudah menggunakan cara ini untuk lebih meningkatkan pengalaman pengunjung saat mengaksesnya. Lalu, bagaimanakah website pada saat pertama kali diciptakan?
Sejarah Website
Website pertama di dunia dibuat oleh Tim Berners-Lee pada akhir 1980-an dalam project World Wide Web (W3). Website tersebut resmi diluncurkan secara online pada 6 Agustus 1991 dengan URL http://info.cern.ch.
Nah, berikut tampilan website pertama di dunia. Masih sangat sederhana, bukan?
Coba bandingkan dengan website Niagahoster yang dibahas sebelumnya. Banyak perbedaan, bukan?
Tentu saja. Alasannya, saat itu tujuan dibuatnya website milik Tim adalah memudahkan para peneliti di tempatnya bekerja untuk bertukar informasi. Sehingga, penggunaan website itu sendiri masih terbatas di lingkungan kerjanya saja di CERN.
Dan pada 30 April 1993, website mulai dikenalkan kepada masyarakat dan dapat digunakan secara gratis oleh siapapun, baik individu, organisasi, maupun perusahaan. Dari sanalah website berkembang secara pesat hingga saat ini.
Unsur-Unsur Website
Terdapat lima unsur yang sangat vital pada website. Tanpa adanya unsur ini, website tidak bisa ditemukan maupun diakses oleh pengguna internet. Apa saja unsur yang ada di website?
1. Domain
Anda mungkin sudah sering mendengarnya, tapi sebetulnya pengertian domain dan perannya di dalam website itu apa sih?
Domain adalah alamat sebuah website. Tercatat dalam sejarah domain, mulanya untuk mengunjungi suatu website Anda perlu mengetahui alamat IP atau IP Address yang ditandai deretan angka.
Karena alamat IP sangat sulit diingat, maka terciptalah sistem “penamaan” alamat website. Misalnya, kakandazyan.my.id, youtube.com, google.com, dan lain sebagainya.
Nah, Anda bisa menggunakan nama domain yang sesuai dengan maksud atau tujuan website. Misalnya, memakai nama brand bisnis, nama pribadi, atau nama topik dari website tersebut.
Nama apapun bisa Anda pilih sebagai domain, asalkan singkat, mudah diingat, dieja, dan ditulis. Tujuannya, agar memudahkan ketika visitor ingin berkunjung ke website Anda.
2. Hosting
Hosting adalah server tempat di mana semua file website Anda disimpan serta dapat diakses dan dikelola melalui internet. Web hosting bisa diibaratkan sebuah rumah dan website adalah seluruh isi rumah tersebut, mulai dari gambar, video, teks, dan lainnya. Nah, agar website Anda dapat berjalan cepat dan aman, maka Anda perlu memilih “rumah” yang baik alias penyedia hosting yang terpercaya.
3. Konten
Anda tentu mengunjungi website dengan tujuan tertentu, kan? Bisa untuk mencari sebuah informasi, berbelanja, atau lainnya.
Nah, semua informasi itu disediakan dalam bentuk konten website. Dengan adanya konten, pengunjung dapat mengetahui informasi yang ada di sebuah website baik dalam bentuk gambar, video, bahkan teks.
Sebagai contoh, website Niagahoster ditujukan sebagai pusat informasi bisnis online dan tempat konsumen bisa membeli produk.
Maka, konten yang ditampilkan adalah penjelasan berbagai produk di beberapa landing page, informasi penggunaan produk dan topik seputar produk dalam bentuk blog, hingga halaman kursus yang memberikan value lebih kepada konsumen.
4. Bahasa Pemrograman (Kode)
Unsur website berikutnya adalah bahasa pemrograman. Nah, Tim Berners-Lee awalnya mengembangkan website dengan bahasa pemrograman HTML. Seiring berkembangnya dunia coding, terciptalah beberapa bahasa pemrograman lain. Coding adalah proses menulis kode untuk membangun website.
Beberapa bahasa yang bisa di-coding antara lain CSS untuk mengatur tampilan elemen website, JavaScript agar website lebih dinamis serta interaktif, dan lainnya. Ketiga bahasa pemrograman tersebut, mulai membuat banyak website menarik bermunculan dan melahirkan banyak programmer hebat yang mampu membuat website dengan baik.
Namun, teknologi website terus berkembang sehingga orang yang tidak memiliki keahlian bahasa pemrograman bisa membuat website dengan CMS atau Content Management System, yaitu software untuk mengatur konten website.
Saat ini, pilihan CMS yang bisa Anda gunakan pun kian banyak. WordPress adalah CMS terpopuler saat ini, di mana telah digunakan oleh lebih dari 30 juta website atau setara dengan 60% website di dunia.
5. Tampilan
Informasi di dalam sebuah website itu penting, tapi tampilan yang baik juga diinginkan oleh pengunjung. Bahkan, 48% pengguna internet menyebutkan bahwa desain website adalah faktor dalam menentukan kredibilitasnya, apalagi untuk website bisnis.
Tampilan website bukan hanya sekedar menarik, tetapi juga harus user friendly. Artinya, menarik berkat kombinasi warna yang pas dengan struktur yang rapi sehingga memudahkan akses pengguna di semua perangkat.
Untuk membuat tampilan menarik dengan coding, bahasa pemrograman CSS-lah yang digunakan. Namun, kalau menggunakan CMS seperti WordPress, ada ribuan pilihan template siap pakai. Saat ini bahkan telah banyak template yang memudahkan Anda untuk melakukan kustomisasi seperti mengedit font, memilih warna font, men-setting layout, dan lainnya.